Apakah anda ingin mendapatkan hasil yang berlipatganda dibanding usaha anda?
Atau mungkin anda sudah sukses dan ingin dapat menikmati kesuksesan itu dengan tenang?
Temukan keselarasan anda dengan alam melalui penerapan konsep Wu Wei dan hiduplah dengan tenang dan tanpa terhimpit oleh beban.
Semua pembeli ebook ini berhak menjadi anggota grup FACEBOOK ekslusif bertajuk implementasi "Wu Wei untuk keuangan" secara gratis. Grup tersebut berisikan video-video penjelasan bagaimana mempraktekkan Wu Wei untuk keuangan dan anggota dapat berinteraksi disana.
Apakah hasil anda selama ini tidak memadai dibanding jerih payah yang anda lakukan? Atau anda sudah meraup sukses tapi kesuksesan anda menekan anda sehingga sulit mendapatkan ketenangan dalam kehidupan?
Wu Wei adalah suatu konsep praktis yang bertujuan untuk mencapai ketenangan maksimal dan memanfaatkannya untuk mendatangkan hasil maksimal.
Bayangkan sebuah pohon apel yang sudah siap dipanen, bagaimana cara anda memanennya? Kebanyakan orang akan memanjat pohon atau menggunakan tangga untuk memetik buah apel dari pohon tersebut, sementara sebagian lagi mungkin menggunakan tongkat berjaring untuk mengambil apelnya. Dengan cara-cara tersebut memang seluruh buah apel dapat diambil sekaligus akan tetapi sebagian dari apel-apel tersebut pasti belum matang, selain itu bisa dibayangkan harus menghabiskan tenaga dan waktu berapa banyak untuk memanen satu pohon.
Seorang yang mengikuti konsep Wu Wei akan memasang jaring yang cukup luas dibawah pohon tersebut, lengkap dengan kantong-kantong penampung, Setelah itu kembali sekali sehari untuk mengambil apel yang terkumpul dalam kantong-kantong. Dapat dipastikan bahwa hampir seluruh apel yang terkumpul adalah dalam kondisi sudah matang dan waktu serta tenaga yang dihabiskan juga tidak sebanyak kalau dipetik langsung. Ketenangan maksimal untuk hasil maksimal.
Dasar-dasar dari konsep ini lah yang akan dibahas selanjutnya dalam ebook ini, agar setiap orang yang membacanya dapat menilai sendiri, apa saja yang dapat diperbaiki dalam kehidupan mereka dengan mengikuti konsep Wu Wei
Wu Wei adalah konsep yang berawal di zaman Cina kuno, yang awalnya digunakan sebagai pedoman pemerintahan negara. Karena ada kesamaan, Wu Wei kemudian diadopsi oleh para penganut Tao, sebagai pedoman dalam berlatih. Lama kelamaan, Wu Wei diadopsi oleh masyarakat luas sebagai pedoman kehidupan sehari-hari, walau penerapannya bervariasi dari satu keluarga ke keluarga lain.
Pengertian dari istilah Wu Wei itu sendiri adalah “menyelesaikan tanpa bertindak”. Ini bukan berarti sama sekali tidak melakukan apapun dan membiarkan semua berakhir dengan sendirinya, melainkan bertindak selaras dengan alam, sehingga dengan mengandalkan usaha yang sedikit mendapatkan hasil yang maksimal.
Seumpama anda adalah seorang pemimpin negara, bagaimana seharusnya anda mengatur negara anda? Berbagai teori pemerintahan akan mengarahkan anda untuk menjalankan pemerintahan yang super bersih, super efisien dan berbagai super lainnya. Namun tidak demikian dengan konsep Wu Wei; konsep Wu Wei menyarankan anda untuk memahami dulu sifat alami rakyat anda.
Contohnya, jika rakyat anda sifatnya senang melakukan korupsi, jangan paksa pejabat-pejabat anda untuk bekerja tanpa melakukan korupsi. Jika anda melakukan itu, anda akan menghadapi kegagalan. Berikan mereka ruang untuk korupsi secara terbatas, tergantung dari kinerja mereka. Semakin baik kinerja mereka, berikan kesempatan untuk korupsi semakin besar. Tekankan juga bahwa yang melewati batas atau berkinerja buruk akan langsung disingkirkan dan dihukum. Hasilnya? Para pejabat anda akan berlomba-lomba memberikan kinerja terbaiknya agar mereka bisa korupsi lebih besar lagi. Apa bedanya antara memberikan bonus karena kinerja yang melebihi target, dengan membiarkannya korupsi senilai bonus karena kinerja yang melebihi target? Bedanya, korupsi itu lebih mengasyikkan bagi yang menyukainya, jadi akan lebih semangat untuk dapat melakukannya.
Mungkin anda merasa keberatan dengan contoh diatas dan menganggap itu adalah pembiaran perilaku kriminal serta pemborosan anggaran. Akan tetapi perlu anda pahami bahwa penitikberatan Wu Wei adalah keharmonisan yang menghasilkan. Tentu saja anda bisa memberlakukan aturan bahwa seluruh pejabat anda dilarang korupsi, akan tetapi karena itu sudah sifat alami rakyat anda, kemana anda harus mencari orang-orang yang cocok menjadi pejabat anda? Bagaimana dengan bawahan-bawahan mereka? Apakah bisa anda menyusun jajaran pemerintahan yang mayoritasnya tidak korupsi? Berapa banyak yang harus anda penjarakan selama anda menjadi pimpinan? Berapa banyak pekerjaan yang menjadi terbengkalai karena pejabat anda lebih fokus mengatur bagaimana agar mereka tidak ketahuan korupsi? Berapa banyak pula yang terbengkalai karena pergantian akibat pejabat sebelumnya masuk penjara? Jika anda menghitung itu semua, anda pasti menemukan bahwa mengikuti pedoman Wu Wei akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari seluruh sisi.
Semua konsep memiliki pilar-pilar yang dijadikan pedoman dalam penerapan konsep tersebut. Pilar-pilar Wu Wei adalah hal-hal sederhana yang memungkinkan untuk diterapkan oleh semua orang di semua situasi, bukan hal-hal idealis yang menuntut kesempurnaan untuk dapat diterapkan.
Jangan katakan apapun, jangan lakukan apapun. Perhatikan dan dengarkan dengan seksama.
Sebagian orang menyalah artikan pilar diatas sebagai mengabaikan masalah, namun yang dimaksud bukanlah seperti itu. Ketika terjadi suatu masalah, anda seharusnya memperhatikan dulu segala situasinya dan mendengarkan perkataan semua pihak yang terkait, baru kemudian menarik sebuah kesimpulan. Jika anda terburu-buru mengeluarkan pernyataan ataupun melakukan tindakan, anda akan menjadi bagian dari masalah, bukan bagian dari solusi.
Pilar ini sepertinya sangat sederhana bukan? Tapi ini adalah dasar dari seluruh sistem peradilan dan arbitrase. Hanya seorang hakim atau arbiter yang mengerti untuk diam yang dapat memberikan keputusan yang seadil-adilnya.
Biarkan orang lain melakukan kesalahan. Jangan dorong orang lain ke arah yang menurut anda benar.
Anda mungkin beranggapan bahwa ini adalah pilar yang ngawur, kok orang salah dibiarkan. Tapi kebenaran seringkali adalah hal yang subjektif dan benar menurut anda bisa jadi salah menurut orang lain dan sebaliknya. Jika anda berusaha mencegah orang lain melakukan kesalahan, orang lain akan berusaha mencegah anda melakukan kesalahan. Jika anda berusaha mendorong orang lain ke arah yang menurut anda benar, orang lain akan mendorong anda ke arah yang menurut mereka benar. Konflik tidak akan dapat dihindari dan akhirnya tidak ada yang bergerak kemana-mana. Jika anda lakukan saja yang menurut anda benar dan orang lain melihat bahwa hasil yang anda dapatkan melebihi apa yang mereka dapatkan dari kebenaran mereka, maka mereka dengan sendirinya akan mengikuti anda. Bahkan jika mereka tetap tidak ingin mengikuti anda, setidaknya anda mendapatkan hasil anda dan mereka mendapatkan hasil mereka.
Pilar ini juga berarti mengikuti alam ketimbang melawannya. Alam yang dimaksud bukan hanya sebatas hutan, cuaca dan sejenisnya, akan tetapi juga sifat-sifat alami segala sesuatu, termasuk sifat alam manusia. Jika anda berusaha melawan alam, anda harus bersusah payah untuk mendapatkan kesempatan untuk menang. Sedangkan jika anda mengikuti alam, anda cukup membiarkan alam melakukan sebagian besar pekerjaan dan anda tinggal memungut hasilnya, seperti yang dicontohkan di bagian kata pengantar.
Pilar ini sepintas terkesan menganjurkan orang-orang menjadi apatis dan malas, tetapi seorang pengajar yang mampu menerapkan pilar ini secara tepat akan menghasilkan murid-murid berkualitas super tanpa bersusah payah.
Mundurlah segera setelah memungkinkan. Semakin lama anda berada di depan, semakin lelah anda dan semakin tidak baik hasilnya untuk masa depan.
Kebanyakan orang berebut ingin tampil didepan dan setelah berhasil akan mati-matian bertahan untuk terus berada di depan. Artinya mereka tidak ingin digantikan dan tidak mempersiapkan penerus. Bahkan sebisa mungkin mereka akan menekan orang-orang yang berpotensi menggantikan mereka, agar mereka tidak bisa tergantikan. Cara seperti ini membuat mereka harus terus menerus membuang banyak waktu dan usaha hanya untuk mengamankan posisi mereka, sehingga lama kelamaan hasilnya akan mengalami penurunan. Selain itu, ketika pada akhirnya mereka disingkirkan oleh waktu, tidak ada calon penerus yang memadai dan dapat melanjutkan usaha-usaha mereka. Jika seseorang yang berada di depan bisa paham untuk mundur segera setelah memungkinkan, maka ia akan memberi jalan dan bahkan membantu orang-orang yang berpotensi menggantikannya. Kemudian setelah ada yang cukup siap untuk menggantikannya, ia mundur dan membiarkan penggantinya yang maju. Jika terjadi masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh penggantinya, maka ia masih memiliki cukup tenaga, waktu dan pengaruh untuk menyelesaikannya.
Pilar ini tampak seperti membatasi kesempatan seseorang dalam menikmati kesuksesannya, akan tetapi sebenarnya ini adalah dasar dari banyak hal penting seperti penghasilan pasif, delegasi, pembentukan dinasti, dll.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, perlu diingat bahwa penekanan utama Wu Wei bukanlah pada hasil akan tetapi pada ketenangannya. Jika anda ingin usaha anda tidak menimbulkan gejolak akan tetapi menginginkan hasil maksimal dari usaha tersebut, maka itu adalah kondisi yang tepat untuk menerapkan Wu Wei. Akan tetapi jika anda memiliki suatu target yang ingin anda capai tanpa peduli seberapa banyak usaha yang harus dilakukan dan seberapa banyak gejolak yang ditimbulkan, maka Wu Wei tidak bisa diterapkan. Dengan kata lain penerapan Wu Wei membutuhkan fleksibilitas dari sisi hasil yang diharapkan dan tidak bisa mengikuti suatu keharusan.
Akan tetapi ini bukan berarti penerapan Wu Wei hanya bisa mengharapkan hasil yang sealakadarnya. Pernahkah anda mengetahui tentang “Prinsip Pareto”? Prinsip Pareto menyatakan bahwa pada umumnya, ketika anda melakukan suatu pekerjaan, 20 persen dari seluruh usaha yang anda lakukan menghasilkan 80 persen dari hasil yang anda dapatkan. Sisa hasil yang 20 persen lagi didapatkan dengan 80 persen dari usaha anda. Penerapan Wu Wei memungkinkan untuk mendapatkan hasil setara dengan 90 persen hasil normal atau lebih, dengan usaha yang dilakukan setara dengan 10 persen usaha normal atau kurang. Perbedaan yang ekstrim antara usaha dan hasil ini lah yang menyebabkan konsep ini disebut Wu Wei, yang secara harafiah berarti “tanpa aksi”.
Bayangkan skenario yang lebih besar daripada contoh yang diberikan di bagian kata pengantar. Dalam skenario ini ada 100 pohon apel yang buahnya matang hampir bersamaan. Jika anda memanen ke 100 pohon itu sendirian dengan cara normal, dalam sehari anda mungkin bisa memanen 5 pohon, sehingga butuh 20 hari untuk memanen seluruh 100 pohon, yang artinya sebagian besar apel akan sudah jatuh dan busuk sebelum sempat anda petik. Alternatifnya, anda bisa membayar 20 orang untuk membantu anda memetik seluruh apel dalam sehari.
Selama proses memetik, buah yang berada di cabang yang rendah dan sedang biasanya akan berjumlah sekitar 80 persen dari buah yang ada, sedangkan sisanya yang 20 persen akan berada di cabang yang tinggi dan lebih sulit dijangkau. Ini artinya usaha yang dibutuhkan untuk memetik yang sisa 20 persen itu mungkin bisa mencapai 80 persen dari total usaha yang dilakukan. Hasil total dari seluruh buah yang dipetik juga akan bervariasi mulai dari yang sudah sangat matang sampai yang masih beberapa hari lagi baru matang, artinya kualitasnya bervariasi dan harga jual juga bervariasi.
Jika anda menerapkan Wu Wei, anda hanya perlu membayar 4 orang dan membeli 100 jaring. Di hari pertama merek semua bekerja memasang jaring. Di hari kedua dan seterusnya, anda hanya perlu membayar 1 orang mengumpulkan kantong-kantong apel yang sudah penuh. Mungkin butuh waktu sekitar 10 hari sampai 90-95 persen apel selesai dipanen, sehingga jika dihitung, anda mengeluarkan biaya untuk membayar 14 kali gaji satu orang untuk menghasilkan panen 90-95 persen apel dengan kondisi seluruhnya matang di pohon. Artinya kualitasnya maksimal dan harga jualnya seragam.
Lantas bagaimana dengan sisa 5-10 persennya? Dibiarkan saja sampai jatuh sendiri ke tanah, lalu tumbuh menjadi pohon apel baru. Setelah cukup besar, bisa anda pindahkan agar pertumbuhannya bisa lebih leluasa dan bisa dipanen pada waktunya. Tentu saja, ini mengasumsikan bahwa buah pada pohon-pohon apel anda mampu bertahan sampai matangnya maksimum sebelum jatuh dengan sendirinya (terawat dengan baik).
Selain dari soal penekanannya, perlu juga diingat bahwa Wu Wei awalnya adalah konsep pengelolaan pemerintahan. Ini artinya Wu Wei hanya cocok diterapkan oleh orang-orang yang memiliki sesuatu yang nyata untuk dikelola. Sebagian orang yang bergaya “spiritual” akan mengklaim bahwa Wu Wei dapat diterapkan oleh semua orang dalam kondisi normal, tetapi tentu saja ini hanya omong kosong. Seseorang setidaknya harus mahir dalam suatu keahlian yang jelas bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat menerapkan Wu Wei. Jika iya hanya punya tubuh yang sehat dan tidak ada apapun selain itu, maka ia terlebih dahulu harus mempelajari suatu keahlian sampai ia mahir, barulah ia bisa menerapkan Wu Wei.
Selanjutnya, saya akan membahas contoh penerapan dan manfaat Wu Wei dalam berbagai aspek kehidupan.
Anda berminat membaca kelanjutannya? Tambahkan ebook ini ke daftar pustaka anda dengan prosedur sebagai berikut:
Setelah transfer (harap angkanya sesuai dengan yang anda baca diatas), konfirmasikan ke Penulis, Irwan Effendi, via WhatsApp . Setelah kami verifikasi, anda akan menerima balasan berupa file ebook tersebut.
Lahir di Padang, 28 Desember 1973. Pernah kuliah jurusan Electronic Electrical Engineering di Sacramento, California, USA. dan saat ini sedang kuliah secara daring jurusan Health Science di University of The People
Berwiraswasta sebagai Konsultan I.T. freelance sejak tahun 1997.